Sebuah data terbaru dari Asia Pacific Wealth Report 2012 yang dibuat Capgemini menunjukan bahwa pada 2011 lalu, sekitar 32 ribu orang tercatat sebagai jutawan di Indonesia. Kekayaan mereka ditaksir di atas US$ 1 juta pada 2011 atau disebut sebagai high net worth individual.
Para jutawan ini sendiri terjadi akibat pesatnya petumbuhan ekonomi Indonesia. Namun satu hal yang berlawanan adalah, hasil ini sendiri menyebabkan ketimpangan ekonomi melebar dari 0,33 pada 2004 menjadi 0,41 saat ini, seperti terlihat dari rasio ini.
Atas hal tersebut anggota Certified Wealth Managers’ Association Fendi Susiyanto, Kepala Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih, dan ekonom LIPI Latif Adam mengungkapkan bahwa pemerintah masih belum berupaya untuk memperbaiki ketimpangan ini.
Pemerintah didesak untuk memperbaiki akses masyarakat miskin terhadap pendidikan dan kesehatan, sehingga mereka bisa mendapatkan akses kepada pekerjaan formal nantinya. Kenyataannya juga bawa munculnya orang kaya baru di sektor pertambangan dan perkebunan hanya dinikmati oleh beberapa orang. “Eksploitasi yang dilakukan di dua sektor ini perlu dikritisi karena banyak merusak sumber daya alam,” ungkapnya.
Karena itu solusi yang ditawarkan terhadap kenyataan ini adalah pemerintah wajib mendorong pertumbuhan sektor pengolahan. Dari sektor pengolahan akan terjadi peningkatan kapasitas produksi, yang notabene diikuti juga dengan meningkatnya kesempatan kerja yang lebih banyak.
Sumber : berbagai sumber